Sabtu, 21 April 2012

Sistem Koloid

Sistem Koloid atau koloid , merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel yang terdispersi yang cukup besar (1 - 100 milimikron). Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.


A. Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran dapat dikelompokan menjadi 3 :

1. Dispersi kasar (suspensi)
Partikel-partikel yang dilarutkan atau didispersi di dalam suatu larutan yang mempunyai ukuran lebih besar dari 100 milimikron.

2. Dispersi halus (Koloid)
Partikel-partikel yang didispersi ke dalam suatu larutan berukuran 1 - 100 milimikron. Misal; Susu, busa, dll

3. Dispersi molekuler (larutan sejati)
Partikel yang didispersi lebih kecil dari 1 milimikron. Misal : Larutan Gula.

Perbedaan antara larutan sejati, koloid, dan suspensi :

Sistem koloid terdiri atas :
- Zat yang didispersi, disebut fasa terdispersi.
- Medium (zat) untuk mendispersi, disebut medium pendispersi.

Berdasarkan jenis fasa terdispersi dan medium pendispersi, sistem koloid dibagi 8 macam : 

Sifat-sifat koloid :

1. Efek Tyndall
Yaitu efek penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. Gejala penghambuaran cahaya oleh partikel-partikel koloid. Partikel koloid menghamburkan cahaya ke segala arah, sehingga partikel koloid yang sebenarnya tidak terlihat akan tampak sebagai titik-titik terang. Efek Tyndall ini dapat digunakan untuk membedakan antara koloid dengan larutan maupun suspensi. Efek Tyndall yang ditunjukan oleh larutan tidak begitu nyata. Dalam suspensi cahaya tidak dapat dilewatkan.

2. Gerak Brown
Yaitu, gerak yang terjadi terus-menerus secara acak/berliku-liku dari partikel koloid dalam mediumnya. Gerak ini terjadi karena adanya tumbukan oleh molekul-lmolekul pada sisi-sisi partikel yang tidak sama. Dengan adanya gerak Brown ini, maka partikel koloid terhindar dari pengendapan karena arus-terus bergerak.

3. Adsorpsi (penyerapan pada permukaan)
Partikel-partikel koloid dapat menyerap partikel lain pada permukaannya karena adanya gaya adhersi zat-zat asing. Daya adsorpsi koloid sangat besar karena permukaan partikel koloid yang tersingkap sangat luas bila dibandingkan permukaan zat padat dengan jumlah yang sama.

4. Partikel-partikel koloid dapat bermuatan listrik
Hal ini dapat terjadi karena partikel-partikel koloid dapat mengadsorpsi ion-ion.

5. Koagulasi (Penggumpalan)
Partikel-partikel koloid dapat menggumpal atau mengendap.

Beberapa cara untuk mengendapkan koloid :
- Cara Mekanik : Misalnya, dengan cara pengadukan dan pemanasan.
- Cara Kimia : Penambahan zat-zat kimia atau zat-zat elektrolit, pencampuran dua macam koloid yang muatannya berlawanan.

B. Beberapa macam bentuk koloid

1. Koloid Liofil (liofil = suka pada pelarutnya). Misal : Kanji dan sabun.
2. Koloid Liofob (liofob = anti pelarutnya). Misal : Sol AgCl dan Sol CaCO3

Beberapa perbedaan Sol Liofil dan Liofob



C. Pembuatan Koloid

1. Cara Kondensasi
Mengubah partikel-partikel larutan sejati menjadi partikel-partikel koloid.
  • Cara Fisika 
Dilakukan dengan menurunkan kelarutan zat terlarut.
  • Cara Kimia
Dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia. 
- Melalui reaksi Redoks
Contoh :
2H2S(Aq) + SO2(g) ------ 3 S(s) + 2H2O(l)
H2S(g) + H2O(Aq) ------ S(s) + 2H2O(l)

- Melalui reaksi hidrolisis
Contoh :
FeCl3(Aq) + 3H2O(Aq) ----- Fe(OH)3(s) + 3HCl(g)

2. Cara Dispersi
Mengubah partikel-partikel kasar menjadi koloid.

a) Cara Mekanika
Misal: penggilingan partikel kasar, lalu didispersikan ke medium pendispersi.
Contoh : Pembuatan Cat

b) Cara Precipitisasi
Misal : Dengan menambahkan ion sejenis ke dalam endapan koloid, sehingga memecah menjadi partikel-partikel koloid.
Contoh : Sol Al(OH)3 dibuat dengan cara menambahakan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3

c) Cara dispersi dalam gas
Misal : Penyemprotan cairan membentuk aerosol.
Contoh : Penyemprotan parfum dan insektisida

d) Cara Bredig
Misal : Meloncatkan bunga api listrik kedalam suatu elektrolit/air.


D. Pemisahan Koloid

1. Dialisis : Penyaringan koloid dengan kertas memberan yang diletakkan dalam air yang mengalir.

2. Elektroforesis : Pemisahan partikel Koloid bermuatan dengan menggunakan arus listrik.


Sumber Referensi :
OCW Gunadarma Departement of Engineering S1
Wikipedia

3 komentar: